Kuantan Singingi – Tradisi Pacu Jalur identitas budaya Indonesia yang lahir dari tanah Riau kembali mencuri perhatian dunia. Lewat media sosial, tari-tarian dan aksi cilik dalam ajang balap perahu tersebut viral dan ditiru oleh banyak pengguna internet global, termasuk pesepakbola top dunia.
Menanggapi fenomena ini, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turut mengunggah aksinya mengikuti tren Pacu Jalur melalui media sosial. Dalam keterangan videonya, Gibran menyampaikan kekagumannya terhadap bagaimana budaya lokal dapat membangun narasi global secara digital.
“Pacu Jalur adalah identitas budaya yang menjadi jembatan diplomasi di era digital,” ungkap Gibran. Ia menambahkan, kekuatan konten lokal bisa memperkenalkan kearifan dan kekayaan tradisi Indonesia secara luas kepada dunia internasional. “Tradisi ini bukan sekadar perlombaan, tapi warisan dan inspirasi,” tambahnya.
Secara historis, Pacu Jalur berasal dari Kuantan Singingi, Riau, dan telah berlangsung sejak abad ke-17. Dulu, ajang ini digelar antarwarga desa menggunakan perahu besar bernama “jalur” dan seringkali dirangkai dalam perayaan hari besar keagamaan. Bahkan, pada masa kolonial Belanda, Pacu Jalur pernah digelar untuk memperingati hari ulang tahun Ratu Belanda.
Kini, Pacu Jalur berkembang menjadi peristiwa budaya sekaligus wisata yang meriah. Lomba dayung ini tidak hanya melibatkan kekuatan fisik, tetapi juga seni, musik, dan kekompakan tim. Munculnya Pacu Jalur sebagai identitas budaya juga menjadi bukti nyata bahwa tradisi lokal mampu bersaing dan menyatu dalam arus budaya global.
Dengan antusiasme yang meluas, termasuk dari pejabat negara dan figur publik internasional, Pacu Jalur identitas budaya Indonesia kini mendapatkan tempat istimewa di hati masyarakat dunia. Ini adalah momentum penting untuk terus mengangkat kekayaan lokal Indonesia ke panggung dunia. (Redaksi)
