Jakarta, 7 Juli 2025 – PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) sebagai anggota holding Asuransi dan Penjaminan Indonesia Financial Group (IFG) meluncurkan program perlindungan asuransi kecelakaan diri yang inovatif untuk wisatawan di 57 lokasi wisata alam milik Perum Perhutani Jawa Timur. Program ini hadir sebagai respons terhadap meningkatnya antusiasme masyarakat untuk berwisata selama libur sekolah tahun ajaran 2025/2026, di mana pemerintah memberikan stimulus berupa promo libur sekolah pada beberapa sektor wisata yang masih berlaku.
Kerja sama strategis antara Askrindo dan Perum Perhutani Jawa Timur ini mencakup 57 lokasi area wisata alam yang tersebar di 11 wilayah, meliputi Banyuwangi, Bojonegoro, Bondowoso, Jombang, Kediri, Lawu, Malang, Mojokerto, Pasuruan, Saradan, dan Tuban. Program perlindungan ini dirancang khusus untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan yang menikmati destinasi wisata alam yang indah dan cocok untuk segala usia, terutama anak-anak yang ingin menikmati liburan sambil belajar.
Direktur Bisnis Askrindo, Budhi Novianto, menekankan pentingnya proteksi diri dan keluarga dari segala macam risiko yang mengancam selama berlibur. “Jawa Timur memiliki banyak sekali destinasi wisata alam seperti pendakian gunung dan Pantai yang tersebar. Potensi pengunjung pun mencapai 5 juta orang pertahunnya dari seluruh lokasi wisata milik Perhutani. Libur sekolah ini adalah waktu yang tepat untuk membangun kebersamaan keluarga. Pastikan keamanan dan kenyamanan tetap jadi prioritas, agar liburan membawa kesan yang positif dan bermakna,” jelas Budhi.
Melalui program ini, setiap tiket yang dibeli oleh pengunjung akan mendapatkan perlindungan Asuransi Kecelakaan Diri dengan nilai pertanggungan Rp24 juta hingga Rp200 juta untuk proteksi dari biaya pengobatan, cacat tetap hingga meninggal dunia. Tujuan dari kerja sama ini juga menjadi media edukasi dan literasi asuransi kepada masyarakat melalui kegiatan berwisata bersama keluarga, menciptakan terobosan di industri asuransi untuk terus meliterasi masyarakat tentang pentingnya mitigasi risiko terutama bagi keluarga.
(Redaksi)
