Jakarta, 28 Mei 2025 – Perkembangan teknologi informasi kini menjadi kunci dalam mempercepat digitalisasi keuangan syariah. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) turut mendorong perubahan tersebut dengan meluncurkan Baiq Core by BSI, sebuah sistem manajemen keuangan berbasis web untuk Organisasi Pengelola Zakat (OPZ).

Sejak diperkenalkan dua bulan lalu, platform ini memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan dana zakat, infaq, sadaqah, dan wakaf (ZISWAF) yang dikelola oleh BSI. Dana kelolaan per April 2025 tercatat sebesar Rp2,03 triliun, tumbuh 34,71% dibandingkan posisi Desember 2024 sebesar Rp1,50 triliun.

Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, mengungkapkan bahwa kehadiran Baiq Core memberikan kemudahan dalam pengelolaan operasional OPZ serta memperkuat literasi dan layanan digital. 

“Baiq CORE merupakan layanan web based terintegrasi yang di-support oleh BSI untuk OPZ. Hadirnya Baiq CORE by BSI kami harap memudahkan pencatatan keuangan, pengelolaan sumber daya manusia [SDM], serta monitoring dana secara jelas, akuntabel dan transparan. Hal ini sejalan dengan semangat BSI untuk menjadi Sahabat Finansial, Sahabat Sosial dan Sahabat Spiritual, serta untuk memberikan andil dalam penguatan ekosistem halal di Indonesia,” ujar Anton.

Sekitar 800 OPZ kini telah terintegrasi dengan sistem Baiq Core dan menjalankan operasional pengelolaan zakat secara digital. Anton menyebut bahwa platform ini menjadi solusi terhadap berbagai tantangan yang selama ini dihadapi OPZ, seperti belum adanya standardisasi dan keterpaduan dalam sistem keuangan.

“Jadi Baiq CORE by BSI ini memang hadir sebagai platform yang menjadi solusi untuk lembaga zakat dalam mengelola flow keuangan. Mulai dari pencatatan, cashflow keuangan, hingga transparansi data yang berada dalam satu sistem yang terintegrasi,” tuturnya.

Platform Baiq Core memiliki 17 modul dan 38 submodul yang dirancang secara komprehensif dengan pendekatan cloudbase dan Software as a Service (SAAS). Sistem ini juga mengacu pada standar PSAK 409, memastikan laporan keuangan OPZ bisa diaudit secara akurat dan menyeluruh.

Anton menambahkan bahwa transformasi digital ini merupakan bagian dari misi BSI dalam memperkuat ekosistem keuangan syariah dan memastikan tata kelola dana umat berjalan sesuai prinsip-prinsip syariah. 

“Peran BSI membangun literasi digital bagi Organisasi dan Lembaga zakat nantinya diharapkan akan bertransaksi lewat bank syariah. Karena dana yang dikelola adalah dana umat terkait zakat, maka tentunya kita mengharapkan transaksi yang memenuhi prinsip-prinsip syariah dari hulu hingga hilir,” pungkasnya. (Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *