Sikka, NTT – Gunung Lewotobi meletus pada Senin, 7 Juli 2025, menyebabkan ratusan mahasiswa Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere terpaksa dievakuasi dari lokasi kuliah kerja nyata (KKN) mereka di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Sebanyak 171 mahasiswa yang sedang mengikuti KKN di Kecamatan Talibura dan Waiblama dievakuasi secara mandiri setelah terjadi letusan Gunung Lewotobi Laki-laki. Kejadian tersebut sontak memicu kepanikan, apalagi ketika hujan abu dan pasir mulai mengguyur kawasan permukiman.

Rekaman video yang viral di media sosial memperlihatkan puluhan mahasiswa berlarian menyelamatkan diri di tengah suasana seperti kabut tebal, akibat semburan material vulkanik. Area terdampak erupsi pun berubah menjadi abu-abu oleh lapisan debu yang terus turun.

Rektor Unipa Maumere, Yonas Klemens Gregorius, mengonfirmasi proses evakuasi yang dilakukan melalui kerja sama dengan yayasan dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Ia menegaskan bahwa keselamatan mahasiswa adalah prioritas utama dalam situasi darurat ini.

Proses evakuasi juga melibatkan petugas gabungan dari BPBD dan PMI Kabupaten Sikka. Para mahasiswa disebar dari lima desa terdampak di Kecamatan Talibura, yaitu Desa Hikong, Timu Tawa, Ojang, Udek Dueng, dan Bogantar.

Gunung Lewotobi saat ini berstatus Level IV (Awas). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan menghindari semua aktivitas dalam radius 6 kilometer dari kawah, serta radius sektoral hingga 7 kilometer di arah barat daya hingga timur laut.

Letusan ini menjadi peringatan penting bagi warga sekitar dan pengunjung untuk selalu memantau informasi resmi, karena Gunung Lewotobi meletus tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga mengganggu kegiatan akademik masyarakat. (Redaksi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *