Jakarta – Dalam tradisi keislaman, Bulan Muharram memiliki kedudukan istimewa sebagai salah satu bulan suci yang mengandung banyak keutamaan. Bulan Muharram waktu emas untuk setiap Muslim memperbanyak istighfar, mengevaluasi diri, serta memperbaiki hubungan dengan Allah SWT.
Muharram bukan sekadar penanda pergantian tahun Hijriah, tetapi juga sarat dengan sejarah penting. Beberapa peristiwa agung dalam sejarah kenabian terjadi di bulan ini, seperti diterimanya tobat Nabi Adam, selamatnya Nabi Musa dari ancaman Firaun, dan berlabuhnya kapal Nabi Nuh setelah banjir besar. Kisah-kisah tersebut memberikan pelajaran mendalam tentang pentingnya bertobat dan memohon ampunan kepada Allah.
Momentum Muharram sangat cocok untuk memperbanyak istighfar sebagai bentuk kesadaran atas kekurangan diri. Dalam suasana yang penuh rahmat, pintu ampunan Allah terbuka lebar bagi hamba-Nya yang ingin memperbaiki diri. Karena itulah, bulan Muharram waktu emas untuk mengawali hijrah spiritual dengan memperbanyak zikir, doa, dan amal kebaikan.
Selain istighfar, umat Islam dianjurkan melakukan amalan sunah seperti puasa Tasu’a dan Asyura. Puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram memiliki keutamaan besar dalam menghapus dosa setahun yang lalu. Sedekah juga menjadi amalan yang sangat dianjurkan, karena diyakini bisa menolak bencana dan menambah pahala berlipat ganda.
Melalui berbagai amalan tersebut, Muharram menjadi waktu yang tepat untuk memulai kembali hidup dengan lebih bersih, penuh semangat ibadah, dan kedekatan dengan Allah SWT. Mari manfaatkan bulan penuh keberkahan ini untuk memohon ampun, memperbaiki akhlak, serta menata hati agar lebih tenang dan damai. (Redaksi)
