16 Oktober 2025 – Bagi banyak orang, hari belum benar-benar dimulai tanpa secangkir kopi hitam. Aromanya yang menggugah dan rasa pahit yang khas seolah menjadi sumber energi dan semangat sebelum menjalani rutinitas harian. Tak heran jika kebiasaan menyeruput kopi di pagi hari dianggap sebagai ritual wajib yang sulit ditinggalkan.
Namun, di balik kenikmatannya, muncul pertanyaan yang sering diperdebatkan: apakah minum kopi hitam saat perut masih kosong aman bagi tubuh, atau justru bisa menimbulkan masalah pada lambung?
Kopi dikenal sebagai minuman rendah kalori. Secangkir kopi hitam tanpa tambahan gula maupun susu hanya mengandung sekitar dua kalori. Kandungan kafeinnya mampu merangsang sistem saraf pusat, membantu tubuh terasa lebih segar, meningkatkan fokus, dan memperbaiki suasana hati. Banyak pekerja kantoran hingga mahasiswa yang mengandalkan secangkir kopi pagi untuk menjaga konsentrasi tetap tajam sepanjang hari.
Selain efek menyegarkan, kopi hitam juga dapat membantu melancarkan sistem pencernaan. Kafein yang terkandung di dalamnya merangsang pergerakan usus, membantu tubuh membuang sisa metabolisme lebih efisien, dan mencegah perut terasa begah.
Meski begitu, tidak semua orang bisa menikmati kopi di pagi hari tanpa efek samping. Bagi sebagian orang, terutama yang memiliki gangguan lambung seperti maag atau GERD, minum kopi saat perut kosong bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Rasa pahit alami pada kopi dapat memicu peningkatan produksi asam lambung, menyebabkan sensasi perih, mual, atau kembung.
Selain itu, minum kopi segera setelah bangun tidur juga bisa berpengaruh pada keseimbangan hormon dalam tubuh. Saat pagi hari, kadar hormon kortisol—yang dikenal sebagai hormon stres—secara alami sedang tinggi. Kafein dapat menstimulasi produksi hormon ini, yang pada beberapa orang mungkin menimbulkan rasa gelisah atau jantung berdebar. Namun, hingga kini, belum ada bukti ilmiah yang cukup kuat bahwa kopi bisa menyebabkan lonjakan kortisol secara berlebihan.
Para ahli menyarankan agar tidak langsung meminum kopi begitu bangun tidur. Sebaiknya beri jeda waktu satu hingga dua jam atau isi perut terlebih dahulu dengan air putih dan camilan ringan seperti roti gandum atau buah. Cara ini dapat membantu menyeimbangkan kadar asam lambung dan mengurangi risiko iritasi pada saluran pencernaan.
Selain waktu konsumsi, jumlah asupan kopi juga penting untuk diperhatikan. Idealnya, konsumsi kafein dibatasi sekitar 200 hingga 400 miligram per hari, setara dengan dua hingga tiga cangkir kopi. Mengonsumsi lebih dari itu bisa menyebabkan efek samping seperti sulit tidur, jantung berdebar, atau gangguan kecemasan.
Pada dasarnya, kopi bukanlah musuh bagi tubuh, melainkan sahabat yang perlu diperlakukan dengan bijak. Bagi sebagian orang, secangkir kopi hitam di pagi hari bisa menjadi penyemangat luar biasa, sementara bagi yang lain, bisa menjadi pemicu gangguan lambung. Kuncinya adalah mengenali kondisi tubuh sendiri, memahami batas toleransi terhadap kafein, dan menyesuaikan waktu konsumsi dengan bijak.
Dengan cara itu, Anda bisa tetap menikmati kehangatan dan energi dari secangkir kopi hitam di pagi hari, tanpa harus khawatir dengan efek sampingnya. Karena sejatinya, kebaikan kopi bukan hanya soal rasanya, tetapi juga tentang bagaimana kita menikmatinya dengan penuh kesadaran. (Redaksi)
