10 September 2025 – Mata adalah jendela utama untuk melihat dunia. Hampir setiap aktivitas kita bergantung pada penglihatan, mulai dari membaca, bekerja, berkendara, hingga berinteraksi dengan orang lain. Namun sayangnya, banyak orang baru menyadari betapa berharganya kesehatan mata ketika sudah muncul keluhan atau bahkan kerusakan yang sulit dipulihkan.
Yang sering terlupakan, gangguan pada mata tidak selalu datang dari penyakit berat, melainkan dari kebiasaan kecil yang kita lakukan sehari-hari tanpa sadar. Padahal, dengan mengenali dan menghindarinya sejak dini, kesehatan mata bisa terjaga lebih lama.
Salah satu kebiasaan yang paling umum adalah terlalu lama menatap layar ponsel, komputer, atau televisi. Paparan layar berjam-jam dapat memicu gejala seperti mata lelah, kering, sakit kepala, hingga penglihatan buram. Cahaya biru dari gawai juga mengganggu produksi hormon tidur sehingga kualitas istirahat menurun. Cara sederhana untuk mengatasinya adalah menerapkan aturan 20-20-20: setiap 20 menit menatap layar, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki selama 20 detik.
Selain itu, kebiasaan mengucek mata juga perlu dihindari. Meski terasa melegakan, mengucek bisa merusak pembuluh darah halus, memicu lingkaran hitam, hingga meningkatkan risiko infeksi jika tangan tidak bersih. Pilihan yang lebih aman adalah menggunakan tetes mata atau kompres dingin untuk meredakan rasa gatal dan kering.
Paparan sinar matahari juga menjadi ancaman serius. Sinar ultraviolet (UV) bukan hanya berbahaya bagi kulit, tetapi juga dapat mempercepat penuaan lensa, meningkatkan risiko katarak, hingga kerusakan retina. Karena itu, memakai kacamata hitam dengan perlindungan UV penting dilakukan, bahkan saat cuaca mendung.
Kualitas tidur pun memiliki peran besar. Tidur yang kurang atau tidak teratur bisa menimbulkan mata kering, berair, hingga kedutan yang mengganggu. Jika berlangsung lama, pola tidur buruk berpotensi meningkatkan risiko gangguan penglihatan serius. Menjaga waktu tidur ideal 7–8 jam per malam menjadi langkah penting agar mata bisa beristirahat dan memperbaiki diri.
Kebiasaan terakhir yang sering diabaikan adalah jarangnya melakukan pemeriksaan rutin ke dokter mata. Padahal, pemeriksaan setahun sekali dapat membantu mendeteksi lebih awal penyakit serius seperti glaukoma atau retinopati diabetik. Dengan pemeriksaan berkala, risiko kerusakan permanen bisa diminimalisasi dan kesehatan mata tetap terjaga dalam jangka panjang.
Merawat mata bukan hanya soal menghindari kebutaan, melainkan juga menjaga kualitas hidup. Dengan memperhatikan kebiasaan sederhana sehari-hari, kita dapat terus melihat dunia dengan jelas hingga usia lanjut. (Redaksi)
